4 Okt 2008
Mengupas kentang
Siang hari. Panasnya minta ampun. Mampu membuat para semediwan dan semediwati bangkit dari peraduannya dan memutuskan untuk menjadi manusia biasa.
Untungnya bulan puasa udah lewat, kalo enggak bakal banyak yang batal nih.. Mungkin tiba2 pengen marah2 tanpa sebab, karna konon katanya panas yang berlebihan bisa membuat orang emosian. Kemudian dilanjutkan dengan tidak sengaja minum keringat sendiri yang sangking deresnya bisa ditampung dan diolah menjadi air minum orang sekampung, sampai akhirnya memutuskan untuk minum air es.
Dan.... di tengah hari yang terlalu cerah ini, saya dirumah. Mengupas kentang, ditemani miu yang tampak sedikit terngantuk-ngantuk - ditandai dengan matanya yang berkedip lebih lama dari biasanya.
Sebenernya nggak ada yang begitu berat dengan mengupas kentang, kecuali: mengupas kentang sendirian di saat matahari berambisi melelehkan bumi dan semua orang sedang berderma kepada para penjual baju, tas, sepatu dan barang-barang elektronik di mangga dua.
Arrggghh... !!!!!!! Huhuhuhu..... Hiks..
The positif side is.... akhirnya hari ini saya bisa masak soto ayam. Hehehehe... pencapaian yang lumayan bagi seorang Nila. Udah gitu plus dengan lauk telur rebus dan perkedel *ya... kentang yang saya kupas tadi itu buat bikin perkedel* Rasanya.... nanti malem saya kabari setelah mendapat testimonial dari para mereka yang sedang pergi itu. Tapi berani dijamin sih, nggak kalah sama masakan mami saya.
Bencana masak memasak soto itu terjadi ketika saya singgah ke dapur dengan rencana hanya sesaat, setelah saya mengisi beberapa bulbo, chat, dan membalas beberapa email yang masuk. Tapi ternyata rencana 'singkat' yang saya awali sekitar jam 1 siang tersebut berakhir di jam 3 sore. Penyebabnya karena mami saya tiba-tiba kepalanya terasa seperti dipentungin tentara satu kol *ini berdasarkan pengakuan secara langsung dari narasumber * dan mau nggak mau saya akhirnya diharuskan untuk mengambil alih tugas dan jabatan memasak hari ini.
Walopun begitu, menyenangkan juga sejenak bercengkrama dengan bumbu dapur dan mengenali mereka satu per satu setelah sekitar beberapa bulan tidak bersua. Mereka berharap segera menemui saya dalam waktu dekat lagi. Oh no !!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar